Program Studi

S1 - Psikologi

Program Studi Psikologi Strata-1 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya merupakan satu-satunya Program Studi Psikologi strata-1 yang diselenggarakan di perguruan tinggi Kalimantan Tengah baik pada tingkat perguruan tinggi swasta maupun perguruan tinggi negeri. Program Studi Psikologi Strata-1 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya termasuk dalam rumpun ilmu sosial bidang psikologi dengan fokus kajian pada pengembangan ilmu dan pengetahuan Psikologi dengan pendekatan psychological first aid berbasis falsafah kearifan lokal Lilis Lamiang yang ditunjang oleh skill entrepreneurship, kemampuan berbahasa asing dan bahasa Dayak Ngaju” yang dilandasi oleh nilai Islami. Falsafah Lilis Lamiang” yang memiliki makna cinta kasih sampai akhir hayat akan diimplementasikan dalam proses pembelajaran Program Studi Psikologi Strata-1 Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Landasan filosofis psychological firstaid berbasis falsafah kearifan lokal Lilis Lamiang sebagai rujukan psikologis tanggap bencana dengan harapan menciptakan sumber daya yang siap dan unggul dalam menghadapi situasi kebencanaan, mengingat bahwa kota Palangka Raya di Kalimantan Tengah ini juga sering terjadi bencana alam sepertbanjir setiap tahun, ataupun bencana kebakaran pada fasilitas pribadi dan umum serta Kebakaran Hutan dan Lahan (KARHUTLA) pada musim kemarau yang hampir setiap tahun melanda kawasan dan wilayah kota Palangka Raya. 

Psychological First Aid (Pertolongan Psikologis Pertama) memiliki peran yang sangat penting untuk mengatasi kondisi kesehatan mental masyarakat yang terdampak dari peristiwa kebencanaan di daerah Kalimantan, terutama di Kota Palangka Raya. Berikut adalah beberapa uraian mengenai pentingnya Psychological First Aid di wilayah tersebut:

  1. Dampak Kebencanaan pada Kesejahteraan Psikologis: Kota PalangkaRaya, seperti daerah-daerah lain di Kalimantan, dapat mengalami berbagabencana alam seperti kebakaran hutan, banjir, atau asap sebagai dampak kebakaran hutan. Kondisi ini tidak hanya memberikan dampak fisik tetapi juga berpotensi besar mengganggu kesejahteraan psikologis masyarakat. Stres, kecemasan, dan trauma psikologis menjadi masalah umum di tengah situasi bencana.
  2. Pentingnya Tanggapan Cepat: Psychological First Aid memberikan tanggapan psikologis yang cepat dan tepat sasaran. Ketersediaan dukungan emosional dan informasi yang benar dapat membantu mengurangi dampak negatif pada kesejahteraan mental individu dan komunitas.
  3. Menanggulangi Trauma dan Stres: Bencana dapat meninggalkan dampak psikologis jangka panjang pada individu dan masyarakat. Psychological First Aid membantu dalam menanggulangi dampak traumatis dan stres, memfasilitasi proses penyembuhan, serta membantu individu untuk pulih secara mental.
  4. Pemahaman Kebutuhan Psikologis Masyarakat: Melalui Psychological First Aid, dapat dilakukan pemetaan kebutuhan psikologis masyarakat. Ini membantu untuk merancang program dukungan psikologis yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan spesifik yang muncul pasca bencana.
  5. Penguatan Resilience Masyarakat: Memberikan Psychological First Aid tidak hanya sebatas memberikan bantuan untuk mengatasi kondisi psikologis yang darurat tetapi juga melibatkan upaya membangun mental daya lenting (resilience) masyarakat. Ini penting untuk membantu mereka menghadapi dan  beradaptasi dengan perubahan serta tekanan yang diakibatkan oleh bencana.
  6. Pendidikan dan Pelatihan: Psychological First Aid dapat digunakan sebagai platform untuk memberikan edukasi serta pelatihan kepada masyarakat maupun petugas kesehatan mental, yang diharapkan dapat meningkatkan  pemahaman mereka terhadap kebutuhan psikologis dan cara memberikan dukungan yang efektif.
  7. Mendukung Proses Rekonstruksi: Dalam tahap pasca-bencana, Psychological First Aid juga berperan dalam mendukung proses rekonstruksipsikologis. Masyarakat dapat diberdayakan untuk aktif berpartisipasi dalam merestorasi kehidupan mereka dan lingkungan sekitarnya.

Profil Lulusan S1-Psikologi UMPR

No.

Lulusan

Deskripsi

1

Asisten Psikolog

Bekerja di bawah supervisi seorang psikolog untuk memberikan dukungan administratif dan klinis dalam lingkungan kesehatan mental. Peran mereka melibatkan berbagai tugas yang mendukung praktik psikolog, memastikan kelancaran operasional, dan memberikan

perhatian tambahan kepada klien.

2

Staf atau Manajer di Bidang Sumber Daya Manusia

Bekerja dengan tim sebagai rekruiter, administrasi karyawan di berbagai instansi, serta terlibat dalam pelaksanakan pelatihan dan

pengembangan perusahaan

3

Staf Konsultan di Bidang Psikologi

Bekerja sebagai pengumpul data, asistensi pada sesi konseling, memantau kesejahteraan klien, menyusunan materi pendidikan, serta

koordinator program kesehatan mental.

4

Pengajar

Bekerja sebagai guru pendamping atau guru konseling di jenjang sekolah dasar sampai

sekolah menengah

5

Konselor

Bekerja sebagai konselor memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada individu atau kelompok membantu klien mengatasi masalah pribadi, mengembalikan kondisi pasca bencana, mengembangkan keterampilan pengelolaan diri,

dan membuat keputusan yang sehat

6

Perancang dan Fasilitator Pengembangan Komunitas

Bekerja melibatkan perencanaan dan implementasi program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup dalam suatu komunitas, serta penyintas, dengan mengedepankan sikap kasih sayang dan

sesuai kebudayaan setempat

7

Asisten Peneliti

Memberikan dukungan dan kontribusi kepada

proyek penelitian psikologi di bawah supervisi peneliti utama atau tim penelitian. Melibatkan sejumlah tanggung jawab untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek penelitian

8

Fasilitator Tes Psikologi

Memfasilitasi dan mengelola pelaksanaan tes psikologi dalam berbagai konteks, seperti seleksi karyawan, pengembangan tim, atau evaluasi

individu.

9

Pelaku Usaha Mandiri

Pelayanan        konsultasi,        tes         psikologi, pengembangan     program,      Pendidikan     dan

pelatihan, manajemen administratif